Pada
dasarnya linux memiliki banyak sekali macam, diantaranya yaitu linuxmint,
debian12, ubuntu, dan lain sebagainya.
Umumnya
linux digunakan sebagai server, tetapi ada juga yang bisa digunakan sebagai
desktop.
Kali
ini pada tanggal 21 April 2025 tepatnya hari Senin, untuk pertama kalinya kami
menginstal linux jenis ubuntu. Kami memilih jenis linux yang ini karena masih
tergolong ringan untuk komputer sekolah yang bersifat umum.
Inilah langkah-langkah dalam
menginstal linux jenis ubuntu
*Persiapan
Sebelum Pemasangan*
1.
*Download
File ISO Ubuntu*
a.
Akses
situs resmi [Ubuntu](https://ubuntu.com/download) dan ambil versi terkini
(seperti, Ubuntu 22.04 LTS).
b.
Pilih
versi Desktop untuk kegunaan sehari-hari.
2.
*Siapkan
Media Instalasi (USB Bootable)*
c.
Manfaatkan
alat-alat seperti:
d.
*Rufus*
(Windows)
e.
*BalenaEtcher*
(Windows/macOS/Linux)
2.
dd
utility (Linux/macOS)
a.
Colokkan
USB flash drive (minimal 4GB), kemudian pilih file ISO Ubuntu untuk membuat
bootable.
3.
*Data
Cadangan yang Krusial*
b.
Pastikan
data pada komputer Anda sudah dicadangkan, karena pemasangan bisa menghapus
partisi disk.
4.
*Konfigurasi
BIOS/UEFI*
c.
Nyalakan
ulang komputer dan akses *BIOS/UEFI* (tekan tombol seperti F2, F12, DEL, atau
ESC sesuai jenis motherboard).
3.
Aktifkan
*boot melalui USB* dan matikan Secure Boot (jika tersedia).
a.
Simpan
semua perubahan dan keluar.
Tahapan Pemasangan Ubuntu
1.
*Membuat
boot dari USB*
-
Sambungkan
USB bootable, nyalakan ulang komputer, dan pilih pilihan *"Coba atau
Pasang Ubuntu"*.
2.
*Tentukan
Bahasa & Susunan Keyboard*
-
Tentukan
bahasa, kemudian atur tata letak keyboard (umumnya English (US)).
3.
*Sambungan
Jaringan (Pilihan)*
5.
Anda
dapat terhubung ke Wi-Fi atau LAN, atau lewati jika tidak dibutuhkan.
4.
*Jenis
Pemasangan*
-
Tentukan
pilihan:
-
*"Pasang
Ubuntu"* (secara langsung memasang).
-
*"Coba
Ubuntu"* (uji coba sebelumnya tanpa pemasangan).
6.
*Pembagian
Disk*
-
Ambil
salah satu:
-
*Hapus
disk dan pasang Ubuntu* (secara otomatis menghapus seluruh disk).
-
*Hal
lain* (partisi manual untuk dual boot dengan Windows/Linux yang berbeda).
-
Untuk
pembagian manual, buat:
-
/(root,
ext4, at least 20GB).
-
tukar
(pertukaran area, opsional untuk RAM <4GB).
-
/home
(ext4, for user data, optional).
7.
*Select
Zona Waktu*
-
Temukan
lokasi Anda (contohnya, Jakarta untuk WIB).
8.
*Ciptakan
Pengguna*
-
Masukkan
nama, nama komputer, nama pengguna, dan kata sandi.
-
Pilih
"Masuk secara otomatis" atau "Butuh kata sandi".
9.
Prosedur
Pemasangan
10.
Tunggu
sampai proses selesai (mungkin beberapa menit), lalu restart komputer dan
lepaskan USB
KESAN
PERTAMA MENGINSTAL LINUX UBUNTU
Menginstall
Ubuntu untuk pertama kali bagi saya menjadi pengalaman yang menarik, kebingungan,
serta menyenangkan, hal ini tergantung pada latar belakang pengguna (apakah
sudah terbiasa dengan Windows/macOS atau benar-benar baru di Linux). Berikut
adalah beberapa pengalaman yang saya alami:
·
Tampilan
instalasi Ubuntu tampak sederhana dan teratur, berbeda dengan instalasi Windows
yang lebih "serius".
·
Prosesnya
langsung menuju esensi (pilih bahasa, partisi, buat pengguna) tanpa pengaturan
teknis yang kompleks.
·
Mudah
dimengerti, namun partisi membuat cemas
-
Jika
memilih "Hapus disk dan pasang Ubuntu", langkah-langkahnya sangat
simpel.
·
Namun,
jika memilih "Lainnya" (partisi manual*, pengguna baru seperti saya merasa
kebingungan dengan:
-
Apa
yang dimaksud dengan /, /home, swap?
-
Seberapa
besar ukuran partisi yang dibutuhkan?*
-
Apa
yang terjadi jika partisi tidak tepat? (Khawatir kehilangan data lama!)
·
Prosedur
Pemasangan Cepat (Bergantung pada Spesifikasi)
-
Jika
dibandingkan dengan Windows, Ubuntu umumnya lebih ringan dan cepat untuk
diinstal (mungkin 10-30 menit).
-
Apabila
menggunakan SSD, prosesnya menjadi lebih lancar.
·
Perasaan
"Ini Tidak Dipungut Biaya?" bagi saya "Keren Juga!"
·
Ketika
menyadari bahwa Ubuntu *sepenuhnya gratis*, disertai dengan aplikasi-aplikasi
dasar (LibreOffice, Firefox, dan lain-lain), banyak yang merasakan:
·
"Wah,
tidak perlu melakukan crack atau membeli lisensi?" "Hebat!"
·
*5.
Sedikit "Guncangan Budaya" Setelah Memasuki Desktop*
-
*Tidak
ada "My Computer" atau "C:\"* → Segalanya terorganisir
dalam *Filesystem Linux* (/home, /etc, dan lain-lain).
-
*Aplikasi
dipasang melalui Terminal/Pusat Perangkat Lunak*, bukan .exe/.msi.
-
*Perangkat
keras driver (seperti Wi-Fi/NVIDIA) kadang memerlukan pengaturan tambahan*.
·
Perasaan
"Kini Aku Menggunakan Linux!" Keren juga
·
Ada
rasa bangga tersendiri karena *meninggalkan kenyamanan Windows/macOS* dan
menjalani pengalaman yang baru.